Bogor, terkenal sebagai kota hujan orografi, karena letaknya tepat diantara kaki gunung salak dan gunung Gede. Kota ini tepat berada di tengah kabupaten Bogor, propinsi Jawa barat . Jaraknya kurang lebih satu jam jika ditempuh dengan KRL dari stasiun Gambir , kira kira arah selatan kota Jakarta. Dalam sejarahnya kota ini pernah dikenal dengan nama Buitenzorg pada jaman kolonial Belanda dulu, yang berarti "tanpa kecemasan".
Sebenarnya kota ini menyajikan banyak tempat tujuan wisata, akan tetapi karena jadwal kami terlampau sempit maka hanya beberapa tempat saja yang sempat di kunjungi.
Salah satu tempat tersebut adalah Taman kencana.
Perjalanan kurang lebih lima belas menit dari hotel Papa HO, dengan menggunakan angkot. Kebetulan bapak sopir angkot berbaik hati mengantarkan kami ke taman Kencana, sore itu.Tidak ada penumpang lagi selain kami. Cuaca saat itu tidak hujan, dan entah mengapa sudah dua hari kami disana hanya awan mendung saja yang kadang terjadi.
Pantaslah tempat ini, ramai banyak kunjungan. Selain tempat yang menyenangkan, musik akustik yang enak di dengar , pelayan yang ramah dan murah senyuman, ternyata menu juga tak mau ketinggalan. Menu selain murah ternyata juga pas di lidah. Pokoknya tidak rugi makan di kafe ini.
Berjam jam kami disana, tidak terasa membosankan. Bergelas gelas minum telah dihabiskan, bermacam makanan telah ludes sebagai hidangan. Jeprat jepret fotopun tidak mau ketinggalan. wuiess asyik kali coy, gaul abis....
Akhirnya taksi yang kami pesanpun sudah datang, Eh iya ternyata mencari taksi di Bogor, susahnya minta ampun, tidak seperti di Jogja. sekalipun demikian, jika suatu saat aku sampai di Bogor lagi, pasti takkan terlewatkan tempat tempat asyik seperti ini. Sebagai pelepas lelah, dari kepenatan membongkar stigma HIV yang kuat dari para pengambil kebijakan di kota tersebut, Taman kencana telah menjawab kebutuhanku untuk relaks dan kemudian menyiapkan diri pada babak kerja selanjutnya.
Bogor, kota asyik dan tidak membuatku kecewa.......

Tidak ada komentar:
Posting Komentar