Subscribe

Rabu, Februari 25, 2009

Buitenzorg yang menenangkan

Melepas kepenatan sejenak, dengan kembali mengingat perjalanan di Bogor minggu lalu.
Bogor, terkenal sebagai kota hujan orografi, karena letaknya tepat diantara kaki gunung salak dan gunung Gede. Kota ini tepat berada di tengah kabupaten Bogor, propinsi Jawa barat . Jaraknya kurang lebih satu jam jika ditempuh dengan KRL dari stasiun Gambir , kira kira arah selatan kota Jakarta. Dalam sejarahnya kota ini pernah dikenal dengan nama Buitenzorg pada jaman kolonial Belanda dulu, yang berarti "tanpa kecemasan".

Konon, kata Bogor berarti "enau". Kota ini diperingati hari jadinya setiap tanggal 3 Juni, karena pada tanggal tersebut tepatnya di tahun 1482 merupakan penobatan prabu Siliwangi sebagai raja dari kerajaan Pajajaran.

Sebenarnya kota ini menyajikan banyak tempat tujuan wisata, akan tetapi karena jadwal kami terlampau sempit maka hanya beberapa tempat saja yang sempat di kunjungi.
Salah satu tempat tersebut adalah Taman kencana.



Perjalanan kurang lebih lima belas menit dari hotel Papa HO, dengan menggunakan angkot. Kebetulan bapak sopir angkot berbaik hati mengantarkan kami ke taman Kencana, sore itu.Tidak ada penumpang lagi selain kami. Cuaca saat itu tidak hujan, dan entah mengapa sudah dua hari kami disana hanya awan mendung saja yang kadang terjadi.

Setiba di taman Kencana, kami melihat sebuah tempat nongkrong anak muda. Sebuah kafe kecil tetapi ramai sekali di kunjungi muda mudi disana. Terdengar dari luar alunan lagu lagu Kla project era 80 an, yang di bawakan dengan musik akustic. Saat kami memasuki pintu utama, seorang remaja muda menyambut dengan ramah, mengantar hingga tempat duduk yang menjadi pilihan.

Wow suasananya menyenangkan sekali, lagu lagu Kla project dari album Kla akustik yang aku hafal, semua disuguhkan dengan memukauku. Kadang aku terbawa untuk menyanyikan lagu yang tengah disuguhkan itu. sekelompok pemuda dengan fasih membuat iringan musik yang tak asing lagi di telingaku. Kla Project.

Benar benar tempat yang bikin relaks. lampu lampu temaram, coklat indah dan tak menyilaukan. Turut berjajar pasangan dan kelompok muda menikmati makanan dan minuman. Pesanan mudah dengan cepat dihidangkan. Sering kali senyuman ramah turut menyertai layanan pramusaji hingga pembeli merasa terlegakan.

Pantaslah tempat ini, ramai banyak kunjungan. Selain tempat yang menyenangkan, musik akustik yang enak di dengar , pelayan yang ramah dan murah senyuman, ternyata menu juga tak mau ketinggalan. Menu selain murah ternyata juga pas di lidah. Pokoknya tidak rugi makan di kafe ini.

Berjam jam kami disana, tidak terasa membosankan. Bergelas gelas minum telah dihabiskan, bermacam makanan telah ludes sebagai hidangan. Jeprat jepret fotopun tidak mau ketinggalan. wuiess asyik kali coy, gaul abis....

Akhirnya taksi yang kami pesanpun sudah datang, Eh iya ternyata mencari taksi di Bogor, susahnya minta ampun, tidak seperti di Jogja. sekalipun demikian, jika suatu saat aku sampai di Bogor lagi, pasti takkan terlewatkan tempat tempat asyik seperti ini. Sebagai pelepas lelah, dari kepenatan membongkar stigma HIV yang kuat dari para pengambil kebijakan di kota tersebut, Taman kencana telah menjawab kebutuhanku untuk relaks dan kemudian menyiapkan diri pada babak kerja selanjutnya.

Bogor, kota asyik dan tidak membuatku kecewa.......

Tidak ada komentar: