Subscribe

Jumat, Januari 02, 2009

Dendang lama untuk awal tahun baru

Malam pergantian tahun telah lewat. Tetapi entah kenapa aku tetap ingin menuliskannya dalam blog aku. Apakah aku memang terkesan akan malam tersebut. Tak terencana sebelumnya bahwa malam itu akan ku habiskan dengan berkeliling kota, tidak ada niatan sedikitpun. Aku cenderung malas.Mungkin karena aku telah lelah seharian bekerja.Saat itu aku dikejutkan panggilan telpon dari teman lamaku.
" Van gabung kita dunk, di tinong, kamu khan belum ada acara ?!" undang dia.
"Tinong " adalah cafe kecil dan sederhana di timur perempatan yang berseberangan dengan Galeria Mall.malam itu padat. banyak orang berjalan kaki dan lalu lalang. Kendaraan macet dan hanya pelan merambat.Polisi berjaga dan mengatur lalu lintas yang terkesan semrawut. Mereka tetap bertugas seakan tak peduli dengan meriahnya kilatan kembang api yang terus menerus berletupan ditas langit dengan semaraknya.
Dengan berjalan kaki aku tiba di sekelompok temanku yang telah dari tadi menunggu. Merekaberdelapan orang. salam salaman bak di sebuah masdjid masih menjadi tradisi. Tak lama berselang seorang pramusajidatang menghapiri kami, menawarkan menu. Kami menunggu minuman dan makanan yang telah kami pesan.Kemudian datanglah pesanan kami beberapa gelas minuman sebagai teman ngobrol. Akan tetapi pramusaji minta
maaf di karenakan makanan yang kami pesan ternyata telah habis, bahkan semua makanan. Akhirnya pesanan itu
kami batalkan.

Kira kira jam 01.00 pagi itu, kami melanjutkan kongko kami ke tempat lain, menyusur jalan malioboro yang padat dan macet total motor kami melaju menyelip diantara mobil mobil yang terjebak didalamnya. Kami bisa menembus alun alun selatan. Jalan
agak melenggang. kami pacu motor hingga sampai di alun alaun selatan. disanapun padat dengan orang yang kongko kongko diwarung warung tenda yang berdiri di seputar alun alun. Obrolan berlanjut dengan cekakkan yang heboh abis.Bukan itu saja datang pula kawan kami yang kebetulan lewat dan terus bergabung. Ada Rizqi dan Ardha ditambah dua orang teman dari semarang. wah jadi semakain seru. Apalagi cewek yang namanya Ucok, wah nyablak abis, cerewet dan manjanya wuaduhh.. bikin pusing. Kerjaaannya makan dan ngeles, hampir semua orang disitu doi less abis. Steve cowok doi cuma cengar cengir
ga tahu mo ngomong apaan.

Wueh di sela obrolan enteng enoh, salah seorang anak mendekatiku. dengan berbisik
dia bilang, " van bisa minta resep yang seperti dulu lagi?" .
lanjutnya," gejala yang waktu itu muncul lagi, ga tahu tuch kog kambuh lagi kambuh lagi, dah ketiga kalinya neh."
Gue, " gejala yang seperti dulu?"
Temanku, " iya, keluar nanah dan cairan kaya dulu cuman kali ini ga sebanyak dulu."
Temanku, " itu GO yah?



Aku hanya bisa menghela nafas karena ini, kasus yang ke 4 dalam seminggu ini. kasus GO yang menunjukan bahwa
teman temanku ini berada dalam situasi yang beresiko, apalagi kalau dihubungkan dengan epidemi HIV.
Gubrak!! konseling lagi, ditengah semaraknya nyanyian tahun baru yang berdendang.

Berlanjut, jam 04.00 kami meneruskan acara ngider ngider, tapi kali ini kami tinggal berempat saja.Pantai kali ini menjadi tujuan kami selanjutnya.Setiba dipantai Depok kami berempat hanya bengong memandang laut dengan pikiran yang bebas berkhayal hayal tanpa batasan. seorang sahabatku membuka obrolan dengan"uneg uneg " yang sedari tadi dia tahan. Dia sedikit menangis mengungkapkan perasaan kacau yang dipendamnya. Bagaimana dia sangat kehilangan adiknya yang kini telah pergi bersama suaminya setelah pernikahan dini kemarin. Adiknya hamil diluar nikah. Sahabatku kesal denga dirinya sendiri sebagai pribadi yang unik, dan terbatas dalam berteman. Kehalusan perasaannya
membuat dia sangat sensitif akan hal hal yang mungkin bisa membuat orang lain kecewa. Antara bingung dan kesal sangatlah sulit dibedakan.pandangannya yang jauh mengapai kedepan membungkus harapannya untuk terus maju. Keterbatasan dan keluarga menjadi beban pikulan dan mengekang impian impiannya. Kritikan dan masukan selalu dirasakan sebagai martil yang memekakkan. " aku bukan anti kritik, akan tetapi aku sangat sensitif. Aku kesal terhadap diriku sendiri akan tetapi kadang aku membayangkan diriku sangatlah kejam. Aku bingung " begitu luapan perasaanya padaku.Ku biarkan dia mengumpat, meluapkan segala kesalnya. Kubiarkan dia menangis jika bisa menangis. Dia merasa lebih ringan......




Pergantian waktu dan tahun baru kali ini memanglah sangat singkat. Tetapi justru waktu yang singkat itulah memberiku waktu untuk bisa lebih mengerti bahwa letupan kembang api, gebyar kilatan api teriakan terompet tahun baru bukannlah satu satunya semarak yang ternyanyikan mengawali tahun 2009. Akan tetapi suara suara hati, helaan nafas yang dalam juga merupakan semarak dan denyutan yang berdengung bersamaan awal tahun yang akan terus bergaung sampai waktu ini berhenti.

3 komentar:

Muhamad Surono mengatakan...

tenane mas aku yo wing curug jeux.
po sampean wis tau neng curug?

Muhamad Surono mengatakan...

tenane mas po sampean wis tau neng curug po?
aku yo wong kono jeux
iso boso jow pora?

Novan mengatakan...

Aku bisa dibilang sering ke Curug Sewu,view ne apik tenan....sipp. soal boso jowo pastilahlah , wong bahasuku medhok ngene.....he he he