Subscribe

Rabu, Oktober 22, 2008

Subsidi Obat HIV kembali online

Kabar yang menggembirakan di sampaikan ibu Dyah, ARV yang dikabarkan hanya bertahan 2 bulan saja, ternyata bisa diupayakan hingga maret 2009. Setelah rakerkesnas departemen kesehatan di Surabaya kemarin, Menteri mendapatkan dana cair untuk subsidi pengadaan obat hiv tersebut. Ucapan terima kasih mengalir bertubi tubi menyambut pahlawan ARV, ibu menteri.
"Kenapa harus berlebihan, bukankah itu emang tugas beliau", komentar Alita damar. Diusulkan Hari AIDS mendatang akan diadakan spesial event untuk acara spesial terimakasih pada bu menteri. wow ...
saat obat menipis, orang saling menuding. Para pejabat jadi sasaran yang pertama.Ketika tidak ada keberhasilan upaya maka hujatan hadiahnya. Sebaliknya ketika harapan dan keinginan terwujud, maka sambutan istimewa diberikan dengan riuh sorainya.
Beginilah suasana paguyuban aids Indonesia. Bantuan demi bantuan ditarik untuk menambal kekosongan dan ketidak mampuan negara. Ujung ujungnya menina bobokan kesadaran kritis.
Kenapa kita tidak berpikir , untuk mengambil dana APBN ? Usulan dan saran , adanya advokasi ke dewan menuai kritik tajam.


Negara juga sedang krisis, Advokasi tidak hanya cukup dalam waktu sehari dua hari. Masalah yang dihadapi negara ini cukup kompleks. Akan tetapi dorongan dari teman teman penggiat adalah , sudah saatnya kita berpikir bahwa tidak bisa kita harus bergantung pada bantuan luar negeri terus. Advokasi, hearing pada anggota dewan harus dilakukan. Ini masalah serius, satu generasi bangsa akan hilang jikalau kita masa bodoh dengan hal ini.
Lihat fakta, jika benar jaminan ketersediaan obat hanya sampai maret 2009, lalu bagaimana kelanjutannya? apakah dana tersebut sudah diperhitungkan benar, dengan angka HIV yang terus melaju bertambah?

Tidak ada komentar: