Subscribe

Minggu, Januari 11, 2009

Sebuah Daftar Panjang



Sebagai konselor di sebuah layanan VCT ( voluntary counseling and test ) test HIV berbasis konseling yang sifatnya sukarela. Seringkali aku berhadapan dengan banyak problem.Entah itu problem yang sifatnya individual ataupun yang berkaitan dengan sistem.
Memang aku sadari bahwa layanan test HIV ini tergolong masih sangat sedikit provider nya.Karena memang layanan semacam ini biasanya non profit.
Jasa konseling dan harga pengadaan alat maupun reagen test, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi dalam proses layanan pada masyarakat tidak memberikan keuntungan yang besar. Hal ini jika diukur dari angka nominal rupiah yang dikembalikan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa keuntungan dari nilai sosial yang bisa didapatkan dari layanan ini, sangatlah besar. Kita bisa bayangkan bahwa perubahan perilaku yang mungkin saja diwujudkan dari hasil konseling bisa menghindarkan orang dari infeksi HIV. Ditambah lagi bahwa problem problem sosial yang dikaitkan dengan HAM bisa dibalikkan untuk menjadi gerakan sosial, untuk suatu perubahan. Ketimpangan gender juga bisa kembali ditegakkan dengan penyadaran konseling yang berprespektif gender pula.
Stigma dan diskriminasi yang mempengaruhi percepatan epidemi juga bissa diredam dan direduksi, sehingga mampu menciptakan optimisme dalam perjuangan stop epidemi.


Layanan VCT telah dikembangkan sejak tahun 2005. Seiring dengan itu banyak pula klien yang kemudian ditemukan terdiagnosa hiv positif. Beberapa temuan tersebut ada ditempat lembaga pemasyarakan, ada di kelompok kelompok marjinal, dan bahkan telah ada dari kelompok perempuan maupun anak anak. Menurut asal ataupun daerah tempat tinggal, tidak semua klienku adalah orang Jogja. Ada yang dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Klaten, Kupang, Bali, Lumajang, Jepara, Wonogiri, Sragen atau bahkan ada juga Kalimatan dan Papua. Mereka ini membutuhkan layananan lanjutan yang biasa disebut dengan CST ( care support and treatment ). Akan tetapi hingga kini daftar dari layanan CST Nasional belumlah muncul. Beberapa waktu yang lalu aku mencari dengan browsing di internet, akan tetapi belum juga aku temukan. akhirnya aku meminta tolong melalui millist aidsina, untuk mendapatkan daftar tersebut. Awalnya muncul respon dari teman teman di MAP Aceh, akan tetapi daftar yang ada barulah sebatas wilayah Aceh saja. Lalu aku lanjutkan permintaan ini ke KPAN ( komisi penanggulangan aids nasional ) dan aku menadapatkan jawababan dari Bu Nafsiah moy selaku sekretaris jendral KPAN. jawabannya, Novan,

Baik, kami usahakan nanti di website aidsindonesia.
Terima kasih sarannya.
Ibu Naf

Jawaban diatas membuat aku lega, dan sedikit bisa berharap walupun harus menunggu untuk beberapa waktu lagi. Sedikit terbayang olehku, pertanyaan yang kemudian muncul mengganggu pikiranku adalah bagaimana mungkin Lembaga negara yang selevel Komisi Nasional belum mempunyai daftar yang berkaitan dengan layanan CST, yang jelas jelas merupakan komponen didalam penanggulangan epidemi ini. akan tetapi aku juga harus jujur
bahwa selama ini untuk menjawab problem kebutuhan klien dari berbagai luar propinsi seperti diatas, aku sendiri baru aktif mencarinya beberapa hari ini. Hal ini terjadi disaat kritikan halus yang dilontarkan padaku oleh salah satu sahabat, yang saat itu mendengar pembicaraanku melalui telpon dengan klien yang menanyakan salah satu layanan CST dan kelompok dukungan sebaya bagi orang terinfeksi hiv di Kalimantan.



saat itu aku hanya menjanjikan bahwa aku akan mencarikan informasinya dan mempersilakan klienku untuk mengakses website aidsindonesia. Disaat telpon ditutup sahabatku mengatakan, " Van, sebenarnya layanan VCT akan lebih hebat, jika kamu sudah tahu jawabannya berkaitan dengan alamat CST yang ada diseluruh Indonesia. sehingga jawabanmu akan melegakan klien yang memang membutuhkan informasi tersebut. Dengan kamu mengkontak relasi relasi ini maka jaringanmu akan memjadi luas dan kuat." Aku tidak bisa menjawab apa apa karena yang dikatakannya benar adanya.

sebuah pelajaran lagi, bahwa saat kita akan berjuang dan melakukan sesuatu maka kita semestinya mempunyai persiapan yang baik pula.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

ulasan yg menarik mas
semoga anda selalu diberi kemudahan dalam berusaha